7 Orang Tertimbun di Gunung Kuda
Dua Ditemukan Tewas, 5 Masih Proses Pencarian CIREBON- Tambang batu alam di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, longsor kemarin (26/4) sekitar pukul 11.00. Akibatnya, dua orang meninggal dunia dan lima lainnya masih dalam proses pencarian. Tidak hanya korban jiwa, reruntuhan longsor juga menimbun sejumlah alat berat seperti beko dan kendaraan (truk). Longsor sendiri diduga adanya kesalahan teknis dalam melakukan penggalian, dan juga akibat rapuhnya bukit. Apalagi dalam kurun sepekan ini Cirebon terus diguyur hujan. Saat terjadi longsor, 10 orang diketahui sedang berada di area itu. Namun tiga di antaranya berhasil menyelamatkan diri, sedangkan tujuh orang lainnya tertimbun reruntuhan yang menerjang dari ketinggian 70 meter tersebut. Proses evakuasi sendiri berjalan cukup dramatis. Sempat terjadi longsor susulan, ditambah hujan yang mengguyur di sekitar lokasi kejadian, menimbulkan ketegangan bagi petugas dan warga yang bahu membahu melakukan evakuasi. Sekitar pukul 12.30 ditemukan jasad Tabroni (usia diperkirakan 40 tahun) warga Kabupaten Indramayu. Tabroni merupakan salah satu sopir truk pengangkut batu alam. Sementara pukul 16.30 ditemukan jasad Maheni (30) warga Palimanan, Kabupaten Cirebon. Maheni adalah operator beko. Hingga sekitar pukul 17.00 WIB, proses evakuasi masih dilakukan. Namun menjelang magrib, proses pencarian terpaksa dihentikan dan akan dilanjutkan hari ini. Sementara itu, para korban yang masih hilang satu di antaranya diduga anggota Polsek Klangenan, Brigadir Samsul Anwar (40). Para saksi yang berada di lokasi kejadian mengatakan Samsul Anwar saat itu berada di lokasi kejadian. Hingga berita ini ditulis, keberadaan Samsul Anwar masih misterius. Nomor handphone (HP) mlik Samsul Anwar bisa dihubungi, tapi tak ada jawaban. Di lokasi kejadian, juga ada motor Honda Beat warna hitam yang disebut-sebut milik Samsul Anwar. “Anggota polisi itu pada saat kejadian berada tidak jauh dari lokasi longsor. Tapi saya tidak tahu persis, korban selamat atau tidak. Pasalnya pekerja yang selamat tidak mengetahui keberadaan Samsul Anwar,“ ujar Amirudin (34), saksi mata di lokasi kejadian. Sedangkan korban lain yang masih dalam pencarian diketahui bernama Edi (40) salah satu operator beko, kemudian Rehan (20) dan Edo (30) warga Cikalahang, Kabupaten Cirebon, dan seorang lagi diduga bernama Masani. Terpisah, Wardi (35), warga sekitar yang rumahnya berjarak 300 meter dari lokasi longsor mengaku sempat mendengar suara gemuruh keras sebelum bebatuan menimbun para pekerja, truk, dan beko. Saksi lainnya adalah Entin. Dia mengaku melihat ada beko yang tertimbun, tapi ada pekerja yang bisa keluar dari beko tersebut. “Suara gemuruhnya keras dan saya buru-buru datang ke sini (ke lokasi kejadian, red),” katanya. Sementara Kapolres Cirebon AKBP Chiko Ardwiatto SIK melalui Kagab Ops Kompol Rendra mengatakan untuk sementara korban yang baru ditemukan sebanyak dua orang, dan beberapa korban lainnya masih dalam proses pencarian. “Proses evakuasi masih dilakukan. Karena posisi korban berada di bawah reruntuhan material yang sangat berat, membuat proses evakuasi terhambat,“ ujarnya. Disinggung adanya salah satu anggota polisi yang diduga menjadi korban reruntuhan, pihaknya belum bisa memastikan kabar tersebut. “Kami belum bisa memastikan adanya salah satu anggota kami yang tertimbun reruntuhan. Sekarang ini masih menunggu kepastian dari beberapa saksi,“ ujarnya. (arn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: